Halaman

Sabtu, 26 Oktober 2013

Resensi Buku "Balzac and the little Chinese seamstress"

Buku ini saya dapatkan dari sebuah bazar buku murah dengan harga RP. 10.000! Namun, ternyata isinya adalah sebuah tulisan yang sangat berkualitas. Diterbitkan di Indonesia oleh PT. Gramedia Pustaka Utama bulan Februari tahun 2006. Tebal 237 halaman, ditulis oleh Dai Sijie penulis asal China.

Buku ini merupakan sebuah novel yang menceritakan cerita petualangan dua anak muda pada masa revolusi kebudayaan di China. Dua anak lelaki itu dikirim ke pedesaan untuk 'dididik ulang' diantara para petani. Sungguh dahsyat revolusi ini, karena anak-anak yang sedang duduk di bangku sekolah, dimentahkan kembali pelajarannya, dikirim ke desa-desa terpencil dan diharuskan mempelajari budaya dan ilmu para petani. Semua buku yang berbau barat dilarang, yang diperbolehkan hanyalah buku yang berisi ajaran komunisme.

Si Tokoh utama dan teman karibnya, Luo, diharuskan mengangkuti berember-ember kotoran manusia di jalan-jalan setapak yang terjal dan berliku-liku untuk pupuk tanaman. satu-satunya hiburan mereka adalah sebuah biola dan persahabatan dengan gadis cantik anak penjahit setempat.

Semuanya berubah ketika keduanya menemukan setumpuk buku karya sastra barat lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa China, barulah hari-hari mereka terasa lebih menyenangkan. Meski harus berhati-hati menyembunyikan harta terlarang ini. Mereka membagi kisah-kisah yang mereka baca dari buku karya Balzac (Penulis Novel dari Perancis)  kepada si Penjahit Cilik.

Agak cabul diceritakan bahwa Lou dan penjahit cilik itu mulai saling menyukai dan mulai bercinta. Luo menunjukkan daun ginkgo yang berbentuk cantik seperti sayap kupu-kupu kepada temannya, namun ada beberapa yang berwarna kecoklatan. Ternyata itu adalah darah perawan si Penjahit Cilik ketika bercinta dengan Lou di bawah pohon ginkgo dengan berdiri, seperti kuda.

Namun, setelah si Penjahit Cilik tersentuh oleh peradaban barat melalui kisah-kisah Balzac yang diceritakan Lou. Si Penjahit Cilik mulai sadar bahwa dia bisa jadi apa saja di luar sana karena dia memiliki rupa yang cantik. Tak lama setelah itu dia pergi keluar dari kampungnya dan mengadu nasib di kota. Dia telah belajar sesuatu dari Balzac bahwa kecantikan seorang wanita adalah harta tak ternilai baginya.

Sungguh, kamu harus membacanya. Buku ini menjadi sensai ketika pertama kali diterbitkan di Perancis pada tahun 2000, dengan cepat menduduki peringkat teratas buku-buku terlaris dan memenangkan lima penghargaan. Buku ini telah diterbitkan oleh 19 negara dan akan segera difilmkan.

Tidak ada komentar: