Halaman

Minggu, 03 November 2013

Kebohongan yang Direstui

Hai, pernah ga kalian mengalami keajaiban? Aku pernah. Dua kali! Yang pertama saat aku SMA. Pulang sekolah siang-siang di rumah hanya ada Bibiku di dapur. Tapi ketika aku masuk rumah sumpah, aku lihat ada seseorang yang melihatku dari kamar melalui jendela yang ada diatas pintu. Mukanya hitam, memakai kain putih tapi sudah lusuh. Pokonya Ratu Atut banget (Takut banget, ‘bahasa alay bikin sendiri’, red). Tapi bukan itu yang mau aku ceritain kali ini.


Dahulu kala sebelum tulisan hieroglif ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno, halah kejauhan. Lima tahun yang lalu sebelum aku mengajar di Depok, satu semester aku pernah mengajar di SMA BPI 1 Bandung. Menyenangkan mengajar disana, siswa-siswinya wangi-wangi (siswa yang wangi aku anggap sebagai anugrah). Meskipun betah, tetapi godaan menjadi PNS selalu menjanjikan atmosfer hidup yang lebih baik.

Maka seperti teman-temanku yang lain, akupun mengikuti tes CPNS di Kota Depok (untuk detailnya baca “Lulus CPNS di Depok”). Ternyata memang iseng-iseng berhadiah. Aku lulus dengan nilai kedua tertinggi, wow amazing. Namun dibalik semua itu ada hal yang menyedihkan yaitu harus pergi meninggalkan murid-murid di SMA BPI 1. Untuk meminimalisir kesedihan, jauh-jauh hari aku sudah berpamitan pada murid-murid BPI. Aku memohon maaf atas segala kesalahan.

Anak-anak dengan berat hati melepasku, tapi mereka mendesak untuk diberitahu lokasi aku mengajar di Depok nanti. Karena mereka berencana untuk mengunjungiku suatu hari nanti. Uh, so sweet. Aku bingung karena memang aku baru menerima surat pengumuman kelulusan, belum menerima surat penempatan. Tapi karena mereka mendesak, aku katakan saja bahwa aku akan mengajar di SMPN 1 Depok. Sumpah, aku hanya asal menyebut saja.

Pada hari dibagikannya surat penempatan, berdebar aku membuka kertas itu perlahan-lahan. Berkali kali aku kucek mata, berkali-kali pula angka itu muncul di kertas.

Anita Rohani, S.Pd ditempatkan di SMPN 1 Depok.

Benar-benar kebohongan yang direstui^_^

Tidak ada komentar: